Ketika kita mungkin pernah dianggap bodoh diremehkan oleh teman-teman kita namun ternyata bisa saja mereka itu jauh lebih bodoh daripada kita, kenapa bisa begitu? karena gini teman-teman kita melakukan satu kesalahan misalkan karena kesalahan inilah kita dianggap bodoh, kita dijelekkan oleh mereka, tapi mereka itu tidak melihat kebaikan-kebaikan kita yang lain, mereka tidak melihat hal-hal positif yang sudah pernah kita lakukan, mereka tidak melihat prestasi-prestasi yang pernah kita tuangkan, jadi mereka hanya focus satu kesalahan saja sehingga mereka menghujat kita menjadi orang yang yang bodoh.
Tapi
tahukah teman-teman bahwa kita tidak perlu merasa minder ya, kita tidak perlu merasa
pesimis akan hal itu, kita santai saja karena kita percaya bahwa manusia itu
berproses nggak ada manusia yang sempurna bahkan manusia yang kita kenal yang
paling cerdas saat ini, yang paling pintar saat ini yang paling sukses saat ini
mereka semua memulainya dari bawah, mereka semua memulainya dari
ketidaktahuan sehingga karena ketidaktahuan itulah mereka mau belajar sehingga
bisa menjadi orang yang jauh lebih baik daripada sebelumnya.
Saya
ingin bercerita bahwa ada sebuah kisah yang sangat menarik untuk kita simak
yang mungkin saja bisa memberikan dorongan motivasi kepada kita semu,a kisah ini bercerita tentang
Thomas Alva Edison jadi saya rasa kita semua sudah mengenal Thomas Alva Edison, di mana beliau adalah seorang
penemu yang Sangat hebat penemu yang sangat luar biasa penemu bola lampu yang
bisa memberikan banyak manfaat untuk orang-orang di zaman sekarang, jadi suatu hari di masa
kecil Thomas Alva Edison ketika mungkin sekitar umurnya 4 tahunan, beliau ini agak tuli dan di
sekolah beliau sering dianggap bodoh lah, sering dianggap tidak mampu lah, dan karena kekurangannya
inilah bahkan gurunya pun meremehkan dia hingga suatu hari Thomas Alva Edison
membawa secarik kertas dari gurunya kemudian diberikanlah kepada ibunya, di dalam surat itu tertulis
bahwa anak ibu itu sangat bodoh kami minta agar ibu untuk mengeluarkannya dari
sekolah, itu
adalah pesan dari gurunya kepada orang tua Thomas Alva Edison, kemudian sang ibu yang
membaca surat ini pun membuat sebuah tekad di dalam dirinya bahwa anak saya itu
bukanlah anak yang bodoh nanti saya sendiri yang akan mendidik dan mengajarkan
dia, itu
adalah tekad daripada ibu Thomas Alva Edison
Kemudian
Thomas Alva Edison pun sekolah itu hanya sekitar 3 bulan saja, setelahnya dia di rumah
belajar sama orang tua kemudian belajar sendiri melakukan banyak eksperimen, iya terus saja melakukan hal itu
setiap hari sehingga dia bisa menjadi orang yang sangat luar biasa, hingga banyak
prestasi-prestasi hebat yang ia tuangkan dikenal oleh banyak orang kemudian
menjadi bermanfaat untuk banyak orang di dunia ini.
Sahabat
inspirasi jadi dalam kisah itu kita dijelaskan bahwa seseorang yang memiliki
kekurangan seperti Thomas Alva Edison yang tuli bisa menjadi orang yang hebat
dan luar biasa, nah
bagaimana dengan kita yang saat ini yang mungkin bisa saja kita dianggap bodoh
atau diremehkan oleh teman-teman kita di sekolah ataupun dimanapun itu hanya
karena
kita
melakukan satu kesalahan saja, sedangkan di sisi lain kita memiliki kesempurnaan baik itu
kita bisa melihat, kita bisa mendengar, kita bisa berbicara dengan fasih, nah saya rasa ini adalah
beberapa hal yang bisa menjadi modal kita untuk terus belajar, sehingga suatu hari kita
bisa mengalahkan mereka yang sebelumnya menghina kita mencaci kita mengatakan
kita adalah orang yang bodoh, karena seorang manusia akan terus belajar dan berbenah tidak
ada yang sempurna sekalipun mereka menghina kita tapi bisa jadi mereka itu jauh
lebih bodoh daripada kita, Jauh lebih tidak mampu dibandingkan dengan diri kita, jadi kita harus terus
belajar terus memaksimalkan kemampuan diri, menerima diri apa adanya dan yakin
bahwa setiap usaha itu tidak ada yang sia-sia.
terima kasih sudah menyimak
artikel ini
semoga bermanfaat dan sampai jumpa di artikel selanjutnya salam inspirasi
0 komentar:
Post a Comment